Diare rentan dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Mengalami diare saat hamil sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih jika disertai dengan mual dan muntah. Jika tidak ditangani dengan benar, diare pada ibu hamil dapat menjadi masalah yang serius. Mari, simak informasi selengkapnya dalam artikel Medikacare.
Ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami diare akibat perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama masa kehamilan. Ibu hamil dapat dikatakan mengalami diare jika frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang cair.
Penyebab Diare pada Ibu Hamil
Diare pada ibu hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:1. Perubahan Hormon
Selama masa kehamilan, hormon di dalam tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi proses pencernaan dan memicu gangguan pencernaan, salah satunya diare.2. Infeksi
Tidak hanya perubahan hormon, diare pada ibu hamil bisa terjadi akibat infeksi mikroorganisme tertentu. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan diare saat hamil adalah Salmonella, Shigella, E. Coli, Campylobacter, dan protozoa.3. Intoleransi Makanan
Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat guna memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Namun tanpa disadari, beberapa makanan tersebut ternyata dapat memicu diare atau disebut dengan intoleransi makanan.Salah satu contoh intoleransi makanan penyebab diare pada ibu hamil adalah ketidakcocokkan terhadap susu sapi serta produk olahannya (intoleransi laktosa), seperti keju atau yoghurt.
4. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti antibiotik, obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat maag juga bisa menyebabkan diare pada ibu hamil. Bahkan, suplemen kehamilan tertentu juga bisa menyebabkan diare.5. Penyakit tertentu
Menderita kondisi medis tertentu juga bisa membuat ibu hamil rentan mengalami diare. Beberapa kondisi medis yang dapat memicu diare pada ibu hamil, di antaranya Irritable bowel syndrome (IBS), penyakit radang usus, penyakit Crohn’s, dan penyakit celiac.6. Tanda Persalinan
Terkadang, diare juga bisa menjadi tanda persalinan, terutama jika terjadi pada trimester ketiga atau beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir. Akan tetapi, diare yang menandakan persalinan biasanya disertai dengan adanya kontraksi rahim.Gejala Diare pada Ibu Hamil
Gejala diare pada ibu hamil dapat berbeda-beda tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa gejalanya:1. Gejala Diare akibat Perubahan Hormon dan Pola Makan
A. Lebih sering buang air besarB. Feses bertekstur cair
C. Perut terasa mulas
2. Gejala Diare akibat Infeksi
A. Buang air besar lebih sering dengan feses berlendir, terkadang disertai darahB. Mual dan muntah
C. Demam
D. Pusing
3. Gejala Diare akibat Penyakit Tertentu
A. Buang air besar terus-menerus dengan feses cairB. Perut mulas dan kembung
C. Berat badan menurun
D. Merasa kelelahan
E. Mual dan muntah
F. Masalah kulit dan persendian
Tips Aman Mengatasi Diare saat Hamil
Jika Bunda mengalami diare, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi masalah tersebut, yaitu:A. Minum air putih setidaknya 8-12 gelas per hari
B. Hindari makanan atau minuman yang dapat memperparah diare, seperti makanan pedas, makanan berlemak, dan minuman berkafein
C. Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti sup, bubur, kentang, dan roti
D. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah menggunakan toilet
E. Hindari makan makanan mentah atau setengah matang
Jika diare yang Bunda alami terjadi dalam jangka waktu panjang atau disertai dengan gejala lain, seperti demam dan muntah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan meresepkan obat-obatan yang aman untuk Bunda konsumsi saat hamil.